![]() |
seorang ibu sedang menyusui bayinya |
Ada
banyak cerita yang berkembang di kalangan masyarakat, khususnya kaum ibu mengenai ASI. Sebagian diantaranya adalah FAKTA,
yang sudah tentu ‘wajib’ diketahui oleh ibu ataupun calon ibu. Namun sebagian lagi
ternyata hanyalah MITOS belaka.
Nah,
penasaran kan mana yang FAKTA dan mana yang MITOS. Yuk, kita tengok…
1. Jika ibu hamil
lagi dalam jarak dekat, padahal si kecil masih menyusu, apakah pemberian ASI
harus dihentikan?
JAWAB
:
Hal ini masih kontroversial. Ada dokter kandungan yang melarang ibu hamil
menyusui karena khawatir terjadi kontraksi rahim yang bisa menyebabkan
keguguran. Namun ada juga yang tidak melarang. Belum ada penelitian yang
betul-betul membuktikan hal tersebut. Juga tak ada anjuran yang pasti dalam
keadaan bagaimana seorang ibu hamil harus ekstra hati-hati. Kalau memang merasa
nyeri perut dan memiliki riwayat keguguran, bermasalah dengan kandungan, atau
malah pernah mengalami perdarahan, sebaiknya hentikan. Akan tetapi kalau
kehamilannya sehat-sehat saja alias tidak ada masalah, pemberian ASI bisa
diteruskan.
2. Sebelum
menyusui, ASI yang keluar pertama harus dibuang dulu?
JAWAB
:
Tidak perlu. ASI pertama yang keluar adalah kolostrum yang mengandung banyak
zat antibodi untuk kekebalan tubuh. Anggapan ASI yang keluar pertama adalah
basi juga tidak benar karena ASI selalu terlindungi dalam payudara ibu. Dengan
tujuan membunuh kuman, tiap tetes ASI yang keluar sebelum menyusui boleh saja dioleskan
di seputar puting susu ibu.
3. Benarkah ASI
bisa anyep/dingin/basi?
JAWAB
:
ASI selalu dalam keadaan terlindungi dalam payudara, sehingga tak mungkin basi
atau dingin karena selalu sesuai dengan suhu tubuh, kecuali kalau ASI sudah
dikeluarkan. Dalam suhu ruang ASI bisa bertahan sekitar 6 jam, dan 2 minggu
hari bila ditaruh di kulkas serta 3 bulan di suhu freezer, asalkan tidak sering
dibuka-tutup.
4. ASI bisa
berubah rasa dan warna?
JAWAB
:
Rasa ASI memang bisa berubah dan lebih variatif sesuai dengan makanan yang
dikonsumsi ibu. Komposisinya pun tergantung usia anak. Warna ASI juga bisa
berubah sesuai kebutuhan zat gizi yang diperlukan bayi.
Inilah urutannya:
- Kolostrum; ASI yang pertama keluar adalah kolostrum yang warnanya agak kekuning-kuningan. Kolostrum banyak mengandung zat antibodi yang bermanfaat bagi tubuh.
Inilah urutannya:
- Kolostrum; ASI yang pertama keluar adalah kolostrum yang warnanya agak kekuning-kuningan. Kolostrum banyak mengandung zat antibodi yang bermanfaat bagi tubuh.
- Mature milk;
Setelah beberapa hari, tubuh ibu memproduksi susu matang (mature milk) dengan
komposisi:
1. Foremilk. Selama 5 menit pertama ASI yang keluar berwarna kebiru-biruan dan tampak encer, dinamakan foremilk. Di dalamnya terkandung protein, laktosa dan nutrisi lainnya.
2. Hindmilk. Selanjutnya, ASI yang diproduksi tubuh disebut hindmilk. Warnanya putih dan mengandung banyak lemak.
1. Foremilk. Selama 5 menit pertama ASI yang keluar berwarna kebiru-biruan dan tampak encer, dinamakan foremilk. Di dalamnya terkandung protein, laktosa dan nutrisi lainnya.
2. Hindmilk. Selanjutnya, ASI yang diproduksi tubuh disebut hindmilk. Warnanya putih dan mengandung banyak lemak.
5. Benarkah
payudara kanan mengandung makanan dan yang kiri minuman?
JAWAB
:
Biasanya payudara mana yang disusukan pada bayi tergantung pada kenyamanan
posisi ibu. ASI yang dikeluarkan, baik dari payudara kanan maupun kiri,
sama-sama mengandung foremilk dan hindmilk atau dengan kata lain memiliki
komposisi yang sama. Puaskan bayi pada satu payudara selama kira-kira 15 menit.
Bila masih belum puas, barulah pindah ke payudara lainnya. Biasanya ASI yang
keluar adalah bagian yang encernya dulu (foremilk), kemudian baru hindmilk.
6. Makanan pedas dan bersantan yang dikonsumsi
ibu bisa membuat bayi mencret?
JAWAB
:
Tak pernah terjadi bayi mencret hanya gara-gara makanan yang dikonsumsi ibunya.
Meski demikian, sebaiknya jangan mengonsumsi makanan yang terlalu merangsang
karena ada juga bayi yang menjadi kembung karenanya.
7. Ibu menyusui
sebaiknya tidak minum es karena membuat bayinya pilek?
JAWAB
:
Tidak ada hubungannya sama sekali. Suhu ASI dalam payudara tetap hangat 37
derajat Celsius. Apa pun yang dikonsumsi ibu akan diserap darah dan nantinya
diproduksi menjadi ASI.
8. Apakah obat
aman dikonsumsi ibu menyusui yang sedang sakit?
JAWAB
:
Rata-rata obat yang diresepkan dokter untuk ibu menyusui kala sakit aman bagi
si bayi. Kalaupun ada yang sampai terbawa melalui ASI, pengaruhnya tidak
signifikan atau membahayakan bayi. Konsumsi obat juga tidak menyebabkan
berkurangnya produksi ASI, kecuali obat-obatan yang mengandung hormon estrogen
seperti pil KB, atau obat jenis diuretik yang menyebabkan berkurangnya produksi
ASI.
9. Jika bayi
sakit pilek/batuk maka ibunyalah yang minum obat?
JAWAB
:
Tidak benar. Bila bayi yang sakit, maka obatnya pun harus diminum si bayi dan
bukan ibunya. Biasanya obat yang diberikan kepada bayi hanyalah obat-obatan
yang sifatnya mengurangi gejala saja. Kalau ibunya yang minum obat, meski
keluar melalui ASI, jumlahnya sangat kecil dan tidak bisa dipastikan dosisnya.
10.Semasa
menyusui ibu harus makan dua porsi lebih banyak?
JAWAB
:
Sebetulnya tidak demikian. Yang terpenting adalah konsumsi menu seimbang. Kalau
merasa lapar silakan makan, tapi jangan dipaksa kalau sudah kenyang. Yang harus
diperhatikan adalah keseimbangan dan kecukupan gizinya. Sebaiknya ibu pun tidak
diet karena komposisi ASI bisa terganggu selain produksinya juga akan
berkurang.
11.Payudara besar
identik dengan ASI berlimpah?
JAWAB
:
Tidak benar. Payudara besar menandakan banyaknya lemak yang menunjang.
Sedangkan banyak sedikitnya produksi ASI tergantung pada gudang ASI dimana
terdapat kelenjar-kelenjar susu yang menghasilkan ASI. Setiap ibu mempunyai
kelenjar yang banyaknya kurang lebih sama.
12.Payudara jadi
kendur bila menyusui?
JAWAB
:
Justru proses menyusui membuat payudara jadi kencang. Karena adanya kontraksi
dari otot-otot dan kelenjar payudara.
13.Menyusui bisa
mempercepat rahim mengecil kembali?
JAWAB
:
Selama menyusui, refleks isap bayi pada puting susu mem-feedback hormon di otak
ibu. Ini menyebabkan kontraksi rahim. Selain mempercepat mengecilnya rahim,
kontraksi juga akan mengeluarkan darah nifas yang mungkin masih tertinggal usai
melahirkan.
14.Bila anak
sudah 2 tahun ASI tak bagus lagi?
JAWAB
:
Memang ada anjuran ASI diberikan sampai anak usia 2 tahun saja. Produksi ASI
sendiri masih tetap baik. Demikian pula dengan komposisi kandungan gizinya,
meskipun telah berubah sesuai usia anak.
15.Bayi dengan
ASI eksklusif akan susah diberi makanan pendamping lainnya?
JAWAB
:
Justru bayi yang mendapat ASI eksklusif nantinya lebih mudah menerima variasi
rasa makanan pendamping. Karena bayi sudah terbiasa memperoleh rasa ASI yang
variatif.
16.Setelah ibu
bekerja produksi ASI akan berkurang?
JAWAB
:
Tidak selalu. Caranya, sebelum dan sesudah bekerja ibu tetap memberikan ASI
langsung kepada bayinya. Sementara selama ibu bekerja, ASI tetap dikeluarkan
dengan cara diperah tiap 3 jam sekali. Kalau hanya diperah saja tanpa disusukan
langsung, produksinya pun akan berkurang karena isapan bayi dapat merangsang
kerja otak untuk menghasilkan hormon prolaktin. Bila hanya diperah, rangsang
yang ditimbulkannya jelas berbeda.
17.Bisakah ASI
dikeluarkan kembali setelah menyusuinya terhenti sementara?
JAWAB
:
Sangat mungkin ibu yang pernah menyusui dan memberhentikan ASI-nya kemudian
ingin menyusui lagi. Caranya dengan proses relaktasi, yaitu dirangsang melalui
isapan bayinya. Butuh waktu beberapa hari untuk bisa keluar lagi. Lebih mudah
bila usia bayi kurang dari 2 bulan dibanding bayi 6 bulan ke atas. Namun
prinsipnya, bila bayi sering didekatkan, maka suara, tangisan, isapan pada
puting susu dan kedekatan ibu dengan bayinya akan membantu produksi ASI
kembali, berapa pun usia si bayi.
18.Meski ibu
malnutrisi komposisi ASI tetap tak berubah?
JAWAB
:
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Kalaupun sampai terjadi malnutrisi,
kualitas ASI tetap terjaga dengan mengorbankan sang ibu. Namun kompensasi ini
ada batasnya, misalnya ibu dengan malnutrisi berkepanjangan sampai titik
tertentu bisa membuat komposisi ASI berubah. Meski demikian tetap lebih baik
ASI diberikan daripada tidak sama sekali.
19.Bayi yang
disusui sampai usia 2 tahun akan lebih lekat dengan orang tuanya?
JAWAB
:
Berdasarkan banyak pengalaman, ikatan anak dengan ibunya menjadi lebih kuat.
Kecerdasan emosinya pun lebih stabil dan bagus. Nantinya anak tumbuh menjadi
pribadi yang mantap dan penuh percaya diri. Secara intelektual pun anak
mempunyai kemampuan yang baik.
20.ASI bisa
menyebabkan obesitas?
JAWAB
:
Tidak. ASI merupakan cairan hidup. Kandungan yang terdapat di dalamnya begitu
diserap tubuh akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Semua zat yang
dibutuhkan seperti AA/DHA terdapat dalam ASI dan begitu masuk ke tubuh secara
otomatis pula enzim-enzim berharga itu tercipta.
21.Bila mengenai
pipi bayi, ASI akan menyebabkan eksim/dermatitis?
JAWAB
:
ASI relatif aman. Kemungkinan dermatitis pada pipi bayi karena ASI kecil
sekali.
22.Bila ASI
terkena alat kelamin bayi laki-laki kelak bisa menyebabkan impoten?
JAWAB
:
Tak ada hubungannya sama sekali antara ASI sebagai penyebab impotensi kelak.
23.Bayi yang
sakit mata bisa sembuh hanya dengan ditetesi ASI?
JAWAB
:
Belum ada penelitiannya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan lebih
baik segera bawa si kecil ke dokter mata.
24.Dilarang menyusui
saat magrib karena takut si bayi “kemasukan”?
JAWAB
:
Ini jelas-jelas mitos yang tak ada alasannya. Bayi bisa disusui kapan pun dia
membutuhkannya.
25.Bolehkah bayi
minum ASI donor?
JAWAB
:
Meski bukan ASI dari ibunya, pengaruhnya tetap lebih baik buat si bayi
dibanding bila ia mendapat susu formula.
26.Bila bayi
kuning, ASI harus dihentikan?
JAWAB
:
Bayi kuning awal biasanya terjadi di hari kedua atau kesepuluh dalam
kehidupannya. Untuk mencegah agar tak semakin parah, justru sangat dianjurkan
pemberian ASI yang lebih banyak. Jadi, jangan batasi frekuensinya dan tak perlu
memberi tambahan cairan lainnya seperti air mineral dan sebagainya. dikutip dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar